SINTANG—Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Senen Maryono merasa bersyukur karena dana dana hibah Rehabilitasi dan Rekonstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) cair.
Dengan telah dicairkannya dana hibah ini, Senen Maryono berharap agar pekerjaan 10 paket jembatan yang rusak akibat bencana alam bisa segera dilaksanakan.
“Tentu saja kita bersyukur. Sejak tahun 2022 katanya ada dana. Baru sekarang dicairkan BNPB. Mudah-mudahan lah segera dikerjakan,” harap Senen Maryono.
Senen Maryono termasuk getol mempertanyakan soal anggaran hibah ini. Sebab, dirinya juga terus ditagih oleh masyarakat kampung seberang yang mendesak supaya jembatan sungai pemunoh segera diperbaiki.
Dalam beberapa kali kesempatan baik lewat jalur paripurna maupun pandangan fraksi di DPRD Sintang, Senen Maryono sudah keras bersuara soal perbaikan jembatan sungai pemunoh.
“Kalaupun pemda bilang gak ada dana hibah BNPB kan kita bisa perjuangkan di APBD. Tapi karena mereka bilang ada, tunggu cair. Kita tidak bisa intervensi. Mau tidak mau ya menunggu. Sementara masyarakat sudah mendesak. Karena jembatan sudah rusak berat, tidak bisa dilewati,” beber Senen.
Sebagaimana diketahui, Total dana hibah ada sekitar Rp 10 miliar. Anggaran itu dibagi ke sejumlah paket pekerjaan. Termasuk di antaranya Jembatan Sungai Pemunoh di Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kecamatan Sintang.
Legislator Partai Amanat Nasional ini berharap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang segera mengurus lelangnya supaya bisa segera dikerjakan perbaikan jembatan.
“Semakin cepat, semakin baik. Masyarakat sudah lama menunggu. kasihan,” ujar Senen.