SINTANG, DN – Di tengah perhelatan perayaan Hari Jadi Kota Sintang dan Hari Kemerdekaan Indonesia, perahu bidar menjadi salah satu daya tarik utama dalam lomba yang diselenggarakan. Kata “bidar” sendiri, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merujuk pada “perahu perang.” Dengan bentuknya yang panjang dan tanpa tutup, perahu bidar sering kali menjadi peserta utama dalam ajang lomba.
Menurut Uju Atong Fii, tokoh masyarakat dan pecinta sampan bidar, keberadaan perahu bidar sudah lama dikenal di Sintang.
“Sejak saya kecil, kami sudah tahu tentang sampan bidar, dan saya sering ikut dalam pertandingan sampan bidar, bahkan membuat sendiri perahunya,” ungkapnya.
Dukungan besar juga datang dari Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang, Hendrika menyatakan bahwa sampan bidar sering menjadi bagian dari kompetisi dalam setiap perayaan besar di Sintang.
Atlet-atlet yang terlibat tidak hanya berpartisipasi dalam ajang lokal seperti Pekan Olahraga dan Seni (Porprov), tetapi juga mewakili Sintang dalam kompetisi antar kabupaten, termasuk di daerah-daerah seperti Sekadau, Sanggau, Kapuas Hulu, dan bahkan hingga Kuala Lumpur.
“Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi kami di Sintang,” kata Hendrika pada 18 November 2023.
Disporapar Kabupaten Sintang juga aktif dalam memberikan pembinaan kepada atlet sampan bidar. Hendrika menjelaskan bahwa mereka memberikan dukungan finansial dan pembinaan kepada atlet dan tim yang merupakan hasil kerja sama dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Hendrika berharap agar semua atlet di Sintang dapat fokus pada bidang yang mereka cintai. “Jika mencintai sampan bidar, lebih baik fokus pada itu agar bisa menjadi atlet besar yang membawa nama baik Sintang,” tutupnya. (RILIS KOMINFO SINTANG)
