Maryadi Katakan Stunting Harus di Cegah Sejak Dini

Diposting pada

SINTANG, DN – Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak ( DKBP3A) Kabupaten Sintang, Maryadi mengatakan stunting harus dicegah sejak dini. Pasangan pengantin tidak boleh lupa mempersiapkan1.000 hari pertama kehidupan bayi bagi calon bayi.

Dikatakan Maryadi setelah menikah tentunya pasangan pengantin ingin memiliki anak yang sehat dan berkualitas. Oleh karena itu, sedari awal calon pengantin perlu merencanakan dan mempersiapkan kehamilan.

“Sebagai calon ibu nantinya calon pengantin juga perlu memahami tentang periode 1000 hari pertama kehidupan. 1000 APK ini merupakan suatu periode emas pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai semenjak terbentuknya janin hingga anak berusia 2 tahun. Oleh karena itu untuk menghindari siku melahirkan anak stunting pastikan kehamilan di usia yang ideal yaitu usia 21 sampai 35 tahun,” ujar Maryadi kepada Media ini, Selasa 28 November 2023

Dia mengatakan sepanjang periode 1000 hari pertama kehidupan nanti calon pengantin tidak boleh lupa memperhatikan gizi janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun.

“Sebagai ibu hamil dan ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi seimbang sangat penting Selain itu ibu hamil juga perlu memeriksa kehamilan setidaknya 4 kali ke bidan atau posyandu atau puskesmas serta meminum tablet tambah darah sehari sekali,” pesannya.

Hal itu mulutnya perlu diperhatikan karena Ibu menyusui juga membutuhkan asupan gizi yang baik supaya bisa memproduksi air susu ibu (ASI) yang berkualitas.

“Jadi jangan lupa ketika ibu menyusui, Ayah juga harus memberikan dukungan baik dukungan fisik maupun psikis. Jadi dukungan fisik bisa dilakukan dengan cara membantu pekerjaan domestik atau menemani Ibu Ketika harus terjaga di malam hari, sedangkan dukungan psikis bisa berupa memastikan kondisi Ibu tenang dalam menghadapi tantangan-tantangan yang muncul sehingga pemberian ASI eksklusif bisa tercapai,” jelasnya.

Maryadi menegaskan bawa stunting bukan penyakit tapi suatu kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kurang gizi terutama pada periode 1000 hari pertama kehidupan yaitu dari janin hingga anak berusia 2 tahun.

“Jadi orang pendek itu belum tentu stunting. Tapi secara penampilan fisik anak stunting akan lebih pendek dibandingkan anak-anak seusianya. Kemudian anak stunting itu umumnya mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak sehingga menjadi tidak optimal. Biaasanya anak stunting mempunyai kemampuan berpikir dan prestasi belajar yang rendah,” pungkasnya. (RILIS KOMINFO SINTANG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *