SINTANG – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sintang menegaskan siap membantu jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang dalam mencegah meluasnya Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Sintang. Hal tersebut disampaikan Abdul Syufriadi Kepala BPBD pada Rabu, 11 Oktober 2023.
“Saya juga adalah warga sintang. Saya juga was-was dan khawatir dengan meningkatnya kasus DBD ini. Ditambah lagi, anak tetangga saya yang sering main sama cucu saya, kemarin meninggal karena DBD. Jadi saya juga menunggu gerakan nyata untuk mencegah DBD ini,” terang Abdul Syufriadi
“Kita ini dari sisi realita dan kondisi di lapangan, sebenarnya sudah KLB DBD. Namun karena banyak dampak jika kita tetapkan menjadi KLB, maka harus dipertimbangkan lagi apakah akan ditetapkan menjadi KLB atau tidak. Saya juga mendengar rumah sakit dipenuhi pasien DBD,” terang Abdul Syufriadi
“Saya masih punya anak dan cucu yang masih bersekolah di TK dan SD. Dan usia mereka itu masih sangat rawan untuk terkena DBD. Mereka belum bisa menjaga diri mereka sendiri. Saya menghimbau agar anak-anak sekolah yang masih menggunakan celana pendek agar orangtuanya selalu mengolesi autan atau minyak serai kepada anak-anak sebelum berangkat sekolah,” terang Abdul Syufriadi
“Bagian kaki sangat rawan untuk di gigit nyamuk saat mengikuti pelajaran di sekolah. Penyakit menular seperti DBD ini sebenarnya bisa masuk bencana non alam. Dan kami di BPBD siap membantu untuk gerakan serentak dan masif untuk memberantas DBD ini. Seluruh personil kami yang biasa di lapangan, siap dikerahkan,” tegas Abdul Syufriadi.
“Saya memandang, ini sudah dalam kondisi luar biasa yang memerlukan penanganan yang cepat dan luar biasa pula. Langkah yang sudah diambil oleh jajaran Dinas Kesehatan sudah bagus. Namun perlu yang lebih besar lagi dengan melibatkan banyak stakeholder,” terang Abdul Syufriadi.
“Kita hendaknya segera mengambil sikap dan jangan memikirkan soal dana dulu. Kita bergerak bersama. Saling membantu. Jangan biarkan masyarakat Sintang dalam keadaan bahaya. Saya terus terang khawatir dengan kondisi. Siapa saja bisa digigit nyamuk. Intinya, kita harus mengambil langkah nyata dan masif,” terang Abdul Syufriadi. (RILIS KOMINFO SINTANG)