SINTANG, DN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Welbertus meminta pemerintah daerah mengantisipasi kenaikan harga beras.
Bukan tanpa alasan, sebab hampir seluruh daerah mengalami kekeringan akibat ekstrimnya cuaca.
“Kondisi ini menyebabkan banyak tempat-tempat dulunya penghasil beras dan penghasil padi hari ini gagal panen,” ucap Welbertus.
Permasalahan tersebut, kata dia dapat memicu tingginya harga-harga komoditi 9 bahan pokok, terutama beras.
“Nah harapan kita pertama, kita harus berharap kepada pemerintah untuk mengangisipasi kenaikan harga ini dengan melakukan operasi pasar,” pinta dia.
Kemudian yang kedua pemerintah memberikan himbauan kepada pelaku pasar untuk tidak mengambil kesempatan menaikan harga.
“Jangan stok barang, lalu nanti dijual kepasaran, dan para pelaku ini mengambil kesempatan dari situ untuk menaikkan harga,” pesan Politisi PDI Perjuangan ini.
Lalu yang ketiga, dihimbau kepada masyarakat yang hari ini mungkin tidak berladang, tidak bersawah tolong berladang dan bersawah.
“Masyarakat harus menanam apa saja yang bisa dimakan untuk mengganti beras, seperti ketela, singkong, jagung dan lain-lain,” tuturnya.
Ia menilai ini bisa menjadi salah satu jalan keluar untuk mengantisipasi, karena saat ini tidak diketahui seperti apa kondisi alam.
“Ini juga sejalan dengan yang disampaikan oleh ibu Ketua Umum kami, PDI Perjuangan waktu rakernas kemarin bahwa kedaulatan pangan untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Ia mengatakan informasi yang disampaikan dari bapak Presiden beberapa negara tidak lagi mengimpor beras.
“Maka kita harus sikapi dan himbau masyarakat untuk melakukan penanaman untuk bahan bahan yang dapat dikonsumsi mengganti beras,” pungkasnya.