SINTANG – Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sintang mengajak seluruh warga Kabupaten Sintang untuk bersama-sama memerangi informasi bohong atau haoks, secara khusus dalam menghadapi masa kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang Tahun 2024.
Ajakan tersebut disampaikan oleh Syukur Saleh Kepala Bidang Komunikasi Publik pada Dinas Kominfo Kabupaten Sintang saat menjadi narasumber pada Kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik Dalam Rangka Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sintang Tahun 2024 di Balairung Ambeg Paramarta Kecamatan Sintang pada Selasa, 1 Oktober 2024.
“Kepolisian itu punya himbauan kepada setiap warga negara Indonesia yakni agar setiap warga negara Indonesia menjadi polisi bagi diri mereka sendiri. Begitu juga Dinas Kominfo Kabupaten Sintang, punya himbauan dalam upaya memerangi informasi bohong atau haoks. Himbauan itu adalah agar setiap warga Kabupaten Sintang bisa memasang alarm bagi diri mereka sendiri terhadap informasi bohong,” terang Syukur Saleh.
“Maksudnya adalah ketika mendapatkan informasi yang diragukan kebenarannya, setiap warga Kabupaten Sintang langsung alarmnya berfungsi sehingga menaruh curiga dan kewaspadaan terhadap informasi yang diterimanya. Jika alarm dalam setiap pribadi warga berfungsi, maka kita semakin waspada dan informasi bohong tidak akan menyebar kemana-mana. Cukup di smarphone kita sendiri,” terang Syukur Saleh.
“namun, untuk mengaktifkan alarm terhadap informasi bohong ini, setiap warga wajib mengenali ciri-ciri informasi bohong atau hoaks terlebih dahulu. Ciri yang sering muncul pada berita bohong seperti judul yang provokatif, sumber data tidak ada, sumber informasi tidak jelas, dan cenderung sensasional. Ketika tahu ada ciri-ciri ini, maka alarm dalam diri kita langsung bereaksi dan langsung menghapus pesan tersebut,” ungkap Syukur Saleh.
“ada 6 langkah cerdas lawan hoaks. Yakni perhatikan judul informasi, pasang alarm dalam diri kita sendiri, lihat sumber berita, periksa foto dan video, waspada dengan bentuk forward messages, dan laporkan ke kementerian komunikasi dan informatika jika menemukan berita hoax. Jika alarm setiap warga bisa dipasang dan berfungsi, maka cukup melaksanakan Langkah pertama dan kedua, maka hoaks akan berhenti,” tutupnya. (RILIS KOMINFO SINTANG)