SINTANG-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD” Sintang, Kalimantan Barat saat ini masih melakukan pembahasan terkait dengan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) berupa badan musyawarah, komisi dan lain sebagainya.
Meski sampai dengan saat ini pembagian komisi belum selesai, Anggota DPRD Sintang, Kusnadi berkinginan untuk bisa masuk di Komisi B membidangi infrastruktur atau komisi D membidangi investasi dan perkebunan.
“Komisi belum dibagi, kita baru fraksi. Kepengennya kalau ndak di komisi B di Komisi D lah. Tahun sebelumnya di komisi D,” ujar Kusnadi.
Keinginan Kusnadi untuk bisa masuk di Komisi B agar bisa mengawal hingga mengawasi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sintang supaya lebih baik kedepannya. “Kita lihat pekerjaan rumah besar di Sintang ini masih seputar jalan dan jembatan,” ujarnya.
Jika tidak bisa masuk ke Komisi B, Kusnadi juga tidak keberatan apabila masuk ke Komisi D yang membidangi perkebunan dan investasi.
Pada periode sebelumnya, Kusnadi juga sudah melihat banyak sekali kontribusi perusahaan sawit bagi masyarakat. Mulai dari CSR pembangunan jembatan dan lain sebagainya.
“Kontribusi perusahaan terhadap pembangunan daerah di sepauk misalnya itu ada seperti realisasi membantu masyarakat membangun jembatan. Pokoknya mana yang masyarakat butuhkan biasanya dibantu, tapi kan CSR ini dibagi bagi juga,” ujarnya.
Soal informasi adanya aktivitas pertambangan emas skala besar di Desa Bernayau, Kusnadi menyebut nanti akan ditinjau ke lapangan setelah selesai pembentukan AKD.
“Saya kebetulan belum pernah mengunjungi tempatnya. Terkait tambang kita tau tempatnya, tapi kita belum ke sana. Mungkin nanti nunggu AKD sudah terbentuk kita bisa dari komisi berkunjung ke sana,” kata Kusnadi.
