SINTANG, DN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Welbertus meminta permasalahan antara perusahaan dan masyarakat harus dilakukan dengan pendekatan-pendekatan kearifan lokal.
Bukan tanpa alasan, sebab saat ini di Bumi Senentang masih sering terjadi konflik antara pihak perusahaan dan masyarakat sekitar.
“Kearifan ini kan misalnya secara berjenjang, kalau memungkinkan, harus didiskusikan dengan baik, jangan sampai setiap masalah yang ada selalu dibawah ke ranah hukum,”
Poltisi PDI Perjuangan ini mencontohkan jika masih memungkinkan diselesaikan secara adat, boleh diselesaikan secara adat.
“Saya menilai sangsi adat kan cukup kuat juga di masyarakat adat yang wilayahnya itu ada di lokasi perkebunan tersebut,” jelas Welbertus.
Oleh sebab itu, dirinya menyarankan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang untuk membuat pansus perkebunan.
“Pansus ini menurut saya sangat penting, supaya permasalahan yang sering terjadi di masyarakat bisa kita cari benang merahnya, itu harapan kami dari Komisi D juga selaku anggota DPRD Kabupaten Sintang,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, belum lama ini terjadi permasalahan antara masyarakat dan PT WPP Julong Grup.
Permasalahan tersebut hanya gara gara kesalahpahaman antara pekerja dan manajer perusahaan.
Akibat kesalahpahaman tersebut, seorang pekerja dilaporkan kepada pihak yang berwajib, dalam hal ini Polres Sintang.
Masyarakat yang tidak terima dengan keputusan tersebut, akhirnya melakukan aksi damai. Massa meminta pekerja tersebut dibebaskan.
Tidak berselang lama, keputusan pun diambil oleh pihak perusahaan dan membebaskan pekerja tersebut tanpa syarat apapun.