SINTANG, DN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Sandan mengungkapkan bahwa 90 persen masyarakat di Kecamatan Ambalau menggunakan jalur sungai.
Bukan tanpa alasan, sebab jika melalui jalur darat masih banyak ruas jalan yang memang perlu diperhatikan dan sulit untuk dilalui oleh kendaraan bermotor maupun mobil.
“Kalau ambalau 90 persen lewatnya air transportasinya, kalau untuk jalan darat itu dari serawai hanya sampai di Kemangai aja, sampai ke desa desa itu pakai jalur sungai,” kata Sandan.
Ia menjelaskan memang ada beberapa yang dilakukan pembukaan jalan, tetapi sampai pada saat ini belum bisa di fungsikan.
“Kalau dibandingkan bisa lewat darat enak lewat darat lah, kalau sungai kan lumayan, sekarang kan bensin jak 18 ribu kadang, bensin murni yang untuk motor kalau untuk di kota kemangai itu rata rata 16 ribu perliter,” ungkap Sandan.
Ia mengungkapkan bahwa masyarakat disana pun tidak terlalu memperhatikan harga, sebab sudah beberapa tahun terakhir harga sana melonjak.
“Kalau disana ya begitu-begitu lah, dibilang jauh ya memang kondisinya seperti itu, masyarakat disana pun walaupun keadaan ekonomi memprihatinkan mereka sudah tidak asing lagi, yang penting barang itu ada,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa minyak tersebut merupakansejenis binaan pangkalan untuk yang wilayah kota.
“Wajarlah mungkin kalau kita bisa ngitung sekarang inikan di SPBU sudah 10 ribu, naiknya kesana berapa dan sehingga masyarakat disana lagi jual 16 ribu itu kalau saya lihat kita pun tipis untungnya,” pungkas Sandan.