SINTANG, DN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang Maria Magdalena mengungkapkan bahwa Sibincatin merupakan program yang bagus.
Sibincatin adalah strategi pencegahan stunting melalui bimbingan perkawinan bagi calon pengantin di Kabupaten Sintang.
“Program ini bagus, karena dapat mencegah stunting di Kabupaten Sintang,” ucap Maria Magdalena.
Politisi Partai Demokrat ini berharap hadirnya program Sibincatin, stunting di Bumi Senentang dapat ditekan.
“Mudahan mudahan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena program ini sudah bagus,” kata Maria.
Kepala DKBP3A Kabupaten Sintang, Maryadi mengatakan angka stunting di Kabupaten Sintang pada 2023 ini memang sudah yang terendah di Kalimantan Barat yakni 18,7% dan ditargetkan tersisa 14% pada 2024 mendatang sesuai target secara nasional.
“Untuk mencapai target 14% tersebut, kamj tidak hanya fokus pada 1.000 hari pertama kehidupan saja, namun mulai melaksanakan program pada hulunya yakni pendampingan sejak masa remaja dan calon pengantin,” kata dia.
Ia menjelaskan program intervensi gizi dan pelayanan kesehatan penting dilakukan sebelum calon pengantin melangsungkan pernikahan guna mencegah stunting sejak dini.
“Calon pengantin ini penting untuk kita dampingi supaya calon pengantin wanita siap untuk hamil dan kesehatan calon pengantin pria menentukan kualitas anak yang akan dilahirkan,” terang Maryadi.
Ia menjelaskan pendampingan calon pengantin ini, disebut dengan persiapan khusus 3 bulan sebelum menikah.
“Calon pengantin di Kabupaten Sintang wajib mengikuti pendidikan pranikah dan pemeriksaan kesehatan. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah penyakit menular yang bisa ditularkan kepada pasangan dan anak saat berumah tangga,” terang Maryadi.